EXPLORE YOUR INTERESTS

Selasa, 27 Agustus 2013

Puisi dan Pantun Berkait



Assalamu'alaikum... temen-temen,kanca-kanca, kawan-kawan lan batir semuanya, ini blog baru saya. so... belum mahir dalam  merangkai page and kata. Because of that...masukan dan saran dari temen-temen yang singgah di blog ini sangat saya harapkan dan saya hargai...
Matur newun... 
Wassalamu'alaikum...


Puisi, Pantun Berkait & Cerpen

Bait-Bait Puing  

 

Di  bawah naungan surga

Merajut cinta dalam tasbih

Daun, air dan anginpun

Kian berzikir




Puing-Puing



Padi  ranah jambi suka kini
Daku mahirkan balada
Di tanah Serambi Mekah ini
Aku dilahirkan bunda

Daku mahirkan balada
Lengan manisnya duku dipasarkan
Aku dilahirkan bunda
Dengan kasihnya aku dibesarkan

Lengan manisnya duku dipasarkan
Adi si bencong begini
Dengan kasihnya aku dibesarkan
Di negeri rencong ini

Adi si bencong begini
Daku semati terasa kaku
Di negeri rencong ini
Aku menikmati masa kecilku

Daku semati  terasa kaku
Kain-kain dari kutai
Aku menikmati masa kecilku
Bermain dan berlari di pantai

Kain-kain dari kutai
Kain kenari bak mencirikan
Bermain dan berlari di pantai
Bermain ombak dan mencari ikan

Kain kenari bak mencirikan
Oh, tangguh mudah berani
Bermain ombak dan mencari ikan
Oh, sungguh indah negeri ini

Oh tangguh mudah berani
Ranahnya gembur nan luhur
Oh, sungguh indah negeri ini
Tanahnya subur dan termasyhur

Ranahnya gembur nan luhur
Dayang bersua tanya hajap
Tanahnya subur dan termasyhur
Sayang, semua itu hanya sekejap

Dayang, bersua tanya hajap
Dahan satu diterka gaib
Sayang, semua itu hanya sekejap
Keindahan itu seketika raib

Dahan satu diterka gaib
Sebelah supermi itu balada
Keindahan itu seketika raib
Setelah tsunami itu melanda

Sebelah supermi itu balada
Mampu menjajah jemariku
Setelah tsunami itu melanda
Menyapu wajah negeriku

Mampu menjajah jemariku
Semarak menandakan ngeri kini
Menyapu wajah negeriku
Memporak-porandakan negeri ini

Semarak menandakan ngeri kini
Semarak menandakan jatiku
Memporak-porandakan negei ini
Memporak-porandakan hatiku

Memporak-porandakan jatiku
Merana ku kurus kekeringan
Memporak-porandakan hatiku
Karena aku harus kehilangan

Merana ku kurus kekeringan
Payah, labu mangga duku
Karena aku harus kehilangan
Ayah,ibu dan keluargaku

Payah, labu mangga duku
Laku ciri neraka dan gengsian
Ayah, ibu dan keluargaku
Ku cari mereka di pengungsian

Laku ciri neraka gengsian
Menyerap ilmu suka ke mana
Kucari mereka di pengungsian
Berharap bertemu mereka di sana

Menyerap ilmu suka ke mana
Aku sendiri nan harus berdiri
Berharap bertemu mereka di sana
Ku cari, ku cari dan terus ku cari

Aku sendiri nan harus berdiri
Lamun bersua menjemukan
Ku cari , ku cari dan terus ku cari
Namun tak jua kutemukan

Lamun bersua menjemukan
Duku hanya ada di seberang
Namun tak jua kutemukan
Ku tanya pada semua orang

Duku hanya ada di seberang
Katak  berdua pada ban
Ku tanya pada semua orang
Tak jua ada jawaban

Katak berdua pada ban
Daku salah, ingat kalah
Tak jua ada jawaban
Aku lelah, sangat lelah

Daku salah ingat kalah
Tepi laku terus jemu muka
Aku lelah, sangat lelah
Tapi aku harus bertemu mereka

Tepi laku terus jemu neraka
Buku sandangi serbuan ayat
Tapi aku harus bertemu mereka
Ku pandangi ribuan mayat

Buku sandangi serbuan ayat
Bayang penyimpangan di sana-sana
Ku pandangi ribuan mayat
Yang bergelimpangan di mana-mana

Bayang penyimpangan di sana-sana
Elang-elang merdeka mancur
Yang bergelimpangan di mana-mana
Tulang belulang mereka hancur

Elang-elang merdeka mancur
Menyempit boleh sentuhan
Tulang belulang mereka hancur
Terhimpit oleh reruntuhan

Menyempit boleh sentuhan
Patungku sanggup dan lancang
Terhimpit oleh reruntuhan
Jantungku berdegup kencang

Patungku sanggup dan lancang
Bila memahat gosok bang Kanal
Jantugku berdegup kencang
Kala ku lihat sosok yang ku kenal

Bila memahat gosok bang Kanal
Gemulai rentak membawa
Kala ku lihat  sosok yang ku kenal
Terkulai dan tak bernyawa

Gemulai rentak membawa
Sarang guaku meronta
Terkulai dan tak bernyawa
Orang tuaku tercinta

Sarang guaku meronta
Tangguh daku bak cahaya
Orang tuaku tercinta
Sungguh aku tak percaya

Tangguh daku bak cahaya
Semedi inilah dirasakan
Sungguh aku tak percaya
Tragedi ini telah menyisakan

Semedi inilah dirasakan
Merasakan penyapihan bersaing
Tragedi ini telah menyisakan
Menyisakan serpihan dan puing

Merasakan penyapihan bersaing
Dayang capek merasuk mati
Menyisakan serpihan dan puing
Yang mencabik dan menusuk hati

Dayang capek merasuk mati
Ku Berbinar-binar persilangan
Yang mencabik dan menusuk hati
Aku benar-benar kehilangan

Ku berbinar-binar persilangan
Esok gugur saling merpati
Aku benar-benar kehilangan
Sosok figur paling berarti

Esok gugur saling merpati
Lelah pagi suntuk bersamanya
Sosok figur paling berarti
Telah pergi untuk selamanya


 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar