Assalamu'alaikum... temen-temen,kanca-kanca, kawan-kawan lan batir semuanya, ini blog baru saya. so... belum mahir dalam merangkai page and kata. Because of that...masukan dan saran dari temen-temen yang singgah di blog ini sangat saya harapkan dan saya hargai...
Matur newun...
Wassalamu'alaikum...
Wassalamu'alaikum...
Puisi, Pantun Berkait & Cerpen
Di bawah naungan surga
Merajut cinta dalam tasbih
Kian berzikir
Puing-Puing
Padi
ranah jambi suka kini
Daku mahirkan balada
Di tanah Serambi Mekah ini
Aku dilahirkan bunda
Daku mahirkan balada
Lengan manisnya duku dipasarkan
Aku dilahirkan bunda
Dengan kasihnya aku dibesarkan
Lengan manisnya duku dipasarkan
Adi si bencong begini
Dengan kasihnya aku dibesarkan
Di negeri rencong ini
Adi si bencong begini
Daku semati terasa kaku
Di negeri rencong ini
Aku menikmati masa kecilku
Daku semati
terasa kaku
Kain-kain dari kutai
Aku menikmati masa kecilku
Bermain dan berlari di pantai
Kain kenari bak mencirikan
Bermain dan berlari di pantai
Bermain ombak dan mencari ikan
Kain kenari bak mencirikan
Oh, tangguh mudah berani
Bermain ombak dan mencari ikan
Oh, sungguh indah negeri ini
Oh tangguh mudah berani
Ranahnya gembur nan luhur
Oh, sungguh indah negeri ini
Tanahnya subur dan termasyhur
Ranahnya gembur nan luhur
Dayang bersua tanya hajap
Tanahnya subur dan termasyhur
Sayang, semua itu hanya sekejap
Dayang, bersua tanya hajap
Dahan satu diterka gaib
Sayang, semua itu hanya sekejap
Keindahan itu seketika raib
Dahan satu diterka gaib
Sebelah supermi itu balada
Keindahan itu seketika raib
Setelah tsunami itu melanda
Sebelah supermi itu balada
Mampu menjajah jemariku
Setelah tsunami itu melanda
Menyapu wajah negeriku
Mampu menjajah
jemariku
Semarak menandakan
ngeri kini
Menyapu wajah
negeriku
Memporak-porandakan
negeri ini
Semarak menandakan
ngeri kini
Semarak menandakan
jatiku
Memporak-porandakan
negei ini
Memporak-porandakan
hatiku
Memporak-porandakan
jatiku
Merana ku kurus
kekeringan
Memporak-porandakan
hatiku
Karena aku harus
kehilangan
Merana ku kurus kekeringan
Payah, labu mangga duku
Karena aku harus kehilangan
Ayah,ibu dan keluargaku
Payah, labu mangga duku
Laku ciri neraka dan gengsian
Ayah, ibu dan keluargaku
Ku cari mereka di pengungsian
Laku ciri neraka gengsian
Menyerap ilmu suka ke mana
Kucari mereka di pengungsian
Berharap bertemu mereka di sana
Menyerap ilmu suka ke mana
Aku sendiri nan harus berdiri
Berharap bertemu mereka di sana
Ku cari, ku cari dan terus ku cari
Aku sendiri nan harus berdiri
Lamun bersua menjemukan
Ku cari , ku cari dan terus ku cari
Namun tak jua kutemukan
Lamun bersua menjemukan
Duku hanya ada di seberang
Namun tak jua kutemukan
Ku tanya pada semua orang
Duku
hanya ada di seberang
Katak berdua pada ban
Ku
tanya pada semua orang
Tak
jua ada jawaban
Katak berdua
pada ban
Daku
salah, ingat kalah
Tak
jua ada jawaban
Aku
lelah, sangat lelah
Daku
salah ingat kalah
Tepi
laku terus jemu muka
Aku
lelah, sangat lelah
Tapi
aku harus bertemu mereka
Tepi laku terus jemu neraka
Buku sandangi serbuan ayat
Tapi aku harus bertemu mereka
Ku pandangi ribuan mayat
Buku sandangi serbuan ayat
Bayang penyimpangan di sana-sana
Ku pandangi ribuan mayat
Yang bergelimpangan di mana-mana
Bayang penyimpangan di sana-sana
Elang-elang merdeka mancur
Yang bergelimpangan di mana-mana
Tulang belulang mereka hancur
Elang-elang merdeka mancur
Menyempit boleh sentuhan
Tulang belulang mereka hancur
Terhimpit oleh reruntuhan
Menyempit boleh sentuhan
Patungku sanggup dan lancang
Terhimpit oleh reruntuhan
Jantungku berdegup kencang
Patungku sanggup dan lancang
Bila memahat gosok bang Kanal
Jantugku berdegup kencang
Kala ku lihat sosok yang ku kenal
Bila memahat gosok
bang Kanal
Gemulai rentak
membawa
Kala ku lihat sosok yang ku kenal
Terkulai dan tak
bernyawa
Gemulai rentak
membawa
Sarang guaku meronta
Terkulai dan tak
bernyawa
Orang tuaku tercinta
Sarang guaku meronta
Tangguh daku bak
cahaya
Orang tuaku tercinta
Sungguh aku tak
percaya
Tangguh daku bak cahaya
Semedi inilah dirasakan
Sungguh aku tak percaya
Tragedi ini telah menyisakan
Semedi inilah dirasakan
Merasakan penyapihan bersaing
Tragedi ini telah menyisakan
Menyisakan serpihan dan puing
Merasakan penyapihan bersaing
Dayang capek merasuk mati
Menyisakan serpihan dan puing
Yang mencabik dan menusuk hati
Dayang capek merasuk mati
Ku Berbinar-binar persilangan
Yang mencabik dan menusuk hati
Aku benar-benar kehilangan
Ku berbinar-binar persilangan
Esok gugur saling merpati
Aku benar-benar kehilangan
Sosok figur paling berarti
Esok gugur saling merpati
Lelah pagi suntuk bersamanya
Sosok figur paling berarti
Telah pergi untuk selamanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar